This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 05 November 2012

Tulisan 2

Berbicara Sesuai Konteks


Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan konteks. Halliday (1994) mengatakan bahwa konteks berkaitan dengan tiga hal, yaitu medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana. Medan wacana merujuk pada  hal yang sedang terjadi, pada sifat tindakan sosial yang sedang berlangsung; pelibat wacana mengacu kepada orang-orang yang ambil bagian dalam wacana, kedudukan dan peran mereka; sarana wacana menunjuk pada bagian yang diperankan oleh bahasa termasuk salurannya (apakah diucapkan ataukah dituliskan ataukah gabungan keduanya?). Secara sederhana, ambillah contoh pada pemakaian kata saya, Anda, Saudara, Beliau, kamu. Pemakaian kata-kata itu ditentukan oleh faktor Pelibat wacana. Seorang anak tidak mungkin menggunakan kata “Anda” kepada ayahnya sendiri ketika berbicara santai di rumah. Kita pun bisa memaklumi penggunaan kata gw (gue, saya) atau lo (elo, kamu) yang disampaikan teman akrab kita lewat SMS.

Konteks adalah gagasan yang digunakan dalam ilmu bahasa (linguistik, sosiolinguistik, linguistik fungsional sistemik, analisis wacana, pragmatik, semiotika, dll) dalam dua cara yang berbeda, yaitu sebagai
  • Lisan konteks
  • Konteks sosial

Konteks verbal 
Konteks verbal mengacu pada teks sekitarnya atau berbicara dari sebuah ekspresi (kata, kalimat, percakapan gilirannya, tindak tutur, dll). Idenya adalah bahwa konteks lisan mempengaruhi cara kita memahami ekspresi. Oleh karena itu norma untuk tidak mengutip orang keluar dari konteks. Karena linguistik kontemporer banyak mengambil teks, wacana atau pembicaraan sebagai objek analisis, studi modern konteks lisan terjadi dalam hal analisis struktur wacana dan hubungan timbal balik mereka, misalnya hubungan koherensi antara kalimat.

Konteks social
Secara tradisional, dalam sosiolinguistik, konteks sosial didefinisikan dalam istilah variabel sosial obyektif, seperti kelas, gender atau ras. Baru-baru ini, konteks sosial cenderung didefinisikan dari segi identitas sosial yang ditafsirkan dan ditampilkan dalam teks dan berbicara oleh pengguna bahasa

Teori Multidisiplin
Dalam teori baru multidisiplin tentang konteks, Teun A. van Dijk menolak konsep objektivis dari konteks sosial dan menunjukkan bahwa sifat relevan dari situasi sosial hanya dapat mempengaruhi menggunakan bahasa sebagai definisi situasi subjektif oleh peserta, seperti yang diwakili dan ongoingly diperbarui dalam mental yang spesifik model pengguna bahasa: model konteks.

Pengaruh
Pengaruh parameter konteks pada penggunaan bahasa atau wacana biasanya dipelajari dalam hal bahasa, gaya variasi atau mendaftar (lihat Gaya). Asumsi dasar di sini adalah bahwa pengguna bahasa beradaptasi sifat penggunaan bahasa mereka (seperti intonasi, pilihan leksikal, sintaks, dan aspek lain dari formulasi) dengan situasi komunikatif saat ini. Dalam hal ini, menggunakan bahasa atau wacana dapat disebut lebih atau kurang 'tepat' dalam konteks tertentu. Ini adalah istilah bahasa atau derigitave sekitarnya mengatur paragraf, novel atau artikel

Sebuah tindakan dialog tindak tutur khusus. Sebagai contoh, Pertanyaan adalah tindak tutur, tetapi Question_on_hotel adalah tindakan dialog. Dialog tindakan yang berbeda dalam sistem dialog yang berbeda. Jumlah tindak wicara yang umum dikenal, dan stabil sekitar 10 atau lebih, jumlah tindak dialog bervariasi dari sistem ke sistem. 
Konteks kegiatan berbicara dalam era modern seperti sekarang bisa berwujud bermacam-macam kegiatan, baik dalam kontek komunikasi lisan yang bersifat informal sampai kegiatan komunikasi lisan yang bersifat formal yang melibatkan pembicara dan pendengar.
Salah Satu sumber dalam jeringan menyebutkan bahwa kegiatan komunikasi lisan dalam konteks masyarakat sekarang antara lain berupa:: 1) berceramah; 2) berdebat; 3) bercakap-cakap; 4) berkhotba; 5) ;bercerita; 6) berpidato; 7) bertukar pikiran (sharing); 8) bertanya-jawab; 9) bermain peran; 10) berwawancara; 11) berdiskusi; 12) berkampanye; 13) bertelepon; 14) menyampaikan sambutan, selamat, pesan; 15) memberikan laboran; 16) menanggapi; 17) menyanggah pendapat; 18) menolak permintaan, tawaran, ajakan; 19) menjawab pertanyan; 20) menyatakan sikap; 21) menginformasikan; 22) membahas suatu hal; 23) melisankan (isi drama, cerpen, puisi, bacaan); 24) menguraikan cara membuat sesuatu; 25) menawarkan sesuatu; 26) menyampaikan permintaan maaf; 27) memberi petunjuk; 28) memperkenalkan diri; 29) menyapa; 30) mengajak; 31)mengundang; 32) memperingatkan; 33) mengoreksi; 34) dan lain-lain
Jenis berbicara
Mengacu pada situasi yang berkaitan dengan tujuan berbicara, dimana, kapan, dan dengan siapa orang berbicara
  1. berbicara dalam situasi non-formal (tidak terikat aturan-aturan tertentu)
  2. berbicara dalam situasi formal (terikat oleh aturan-aturan tertentu dan berlangsung melalui tahapan-tahapan tertentu)

  • Monolog -> berbicara satu arah, dalam kegiatan berbicara tidak terjadi interaksi antara pembicara dan pendengar
  • Dialog -> berbicara 2 arah, seperti wawancara dan diskusi

Sumber :
http://.shvoong.com/humanities/linguistics/2228368-pengertian-konteks-menggunakan-bahasa/

Tugas Softskill 2

Menengok Bahasa Alay


Bahasa ini mulai terkenal sekitar dua tahun yang lalu. Alay, identik dengan berlebih-lebihan, kampungan, norak, dan sebagainya. Ada juga yang berpendapat Alay artinya “anak layangan”, yang bisa diartikan “anak kampung” atau kampungan yang rata-rata berambut merah dan berkulit sawo gelap karena kebanyakan main layangan,  atau juga orang kampung norak yang baru bisa berlagak jadi cool. Alay memiliki suatu budaya menulis baru yakni tulisan gede kecil dengan substitusi angka dan simbol.
Ciyus, Miapah, dan enelan bisa dikatakan sedang menjadi trend pada saat ini. Tak jarang kita menemui kata – kata seperti ini di stasus orang di jejaring social seperti facebook dan twitter. Bahasa pergaulan ini entah mengapa bisa menjadi trend di Indonesia. Bahkan ada yang terang – terangan benar – benar benci dengan bahasa pergaulan ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sedang marak – maraknya tentang alay. Apa itu alay ? Alay bisa dikatakan gaya yang berlebihan. Dan otomatis dikarenakan maraknya Alay di Indonesia, entah darimana pula munculnya bahasa alay
Ciyus , Miapah dan Enelan yang sering keluar di status – status yang dibuat para anak muda di jejaring social ini merupakan contoh dari bahasa alay. Sebelum Ciyus , Miapah dan Enelan ngetrend pada saat ini , sebelumnya telah sempat trend juga menulis kata yang mencampur antara huruf , angka dan tanda baca yang tidak ketinggalan untuk bergabung seperti contoh nya : M3t_pgy 4££. . . .m3t b'r4kt!vT4$ bgì xg krja & sk£h . Bagi yang terbiasa sih mungkin bukan masalah, namun bagi yang tidak terbiasa malah pusing dalam membaca itu tulisan. Haha. 
Dengan model tulisan campuran antara huruf dan angka ditambah tanda baca yang belum benar hilang didunia anak muda yang merasa paling gaul ini, sekarang timbul lagi trend baru yaitu Ciyus , Miapah dan Enelan. Benar – benar entah darimana ini bahasa dapat timbul. Ada yang bilang berasal dari fitri tropika , dikarenakan beliau merupakan comedian pertama yang menggunakan logat seperti balita sebagai candaan dan celotehannya. Ya memang sih , mungkin ada yang bilang kalo bahasa alay ini kesannya imut dan lucu. Tapi yang tidak paham bahasa ini bakalan mengalami kebingungan yang lumayan bingung. Bukannya menjawab pertanyaan si alay yang menggunakan bahasa alay , namun malah hanya bengong aja sambil mikir dalam hari, ni mahluk ngomong apaan ya. Hahaha. 
Herannya, walaupun mereka menyebutkan bahwa alay adalah sesuatu yang kampungan, tapi hampir semua anak-anak, remaja, bahkan beberapa dewasa terlibat dalam penggunaan bahasa alay ini. Mereka menyadari bahwa mereka norak , namun terkadang menggunakan bahasa alay karena di anggap sebagai trend. Bahasa alay dalam percakapan sehari-hari masih sering kita jumpai dewasa ini. Kemungkinan masa berjayanya bisa  sampai beberapa waktu ke depan. Beberapa istilah yang sering dijumpai misalnya :
               
 QmO dLaM iDopQhO (kamu dalam hidupku..)
k’tHwA„„„„„„„ ��„„ (ketawa…)
cNeNk…………….. (dan senang)
tHanKz b’4„„„„„„ (thanks before, terimakasih sebelumnya)
yOz aLaWAiCe d bEzT……………. (you always the best, kamu selalu yang terbaik -ALAWAICE? WTF?)
iN meYe heArD„„„„„„, (in my heart, dalam hatiku -btw MEYE? APA ITU HAHA)
q tWo……………… (aku tau……)
qMo mANk cLiD wAd cYanK m qHo…………. (kamu memang sulit buat sayang sama aku…)
tPhE qMo pLu tHwO„„„ (tapi kamu perlu tau….)
mY LuPi”………… (my love, cintaku, lupi lupi di kuping gue kedengerannya kayak permen yupi) aLwaYs 4’U…………… (always for you, cuman buat kamu)
cO’nA cMa qMo YaNk Co WaD qHo cYuM………… (soalnya cuma kamu yang cowo buat aku senyum -oke ni si ophi jelas jelas tidak mengikuti kaidah yang benar dalam membuat struktur kalimat)
tHo_tHo………….. (dadah -ini dadah doang ribet banget nulisnya)
LupHz yOu„„„„„„, (love you, sayang kamu)
bU_bU„„„„„„(bubu)
satu lagi..


Contoh penulisan bahasa alay di status jejaring sosial “Facebook” :
“ 4kYuw 49ie B3te N13ch …“

Penggunaan bahasa alay ini  bisa ditemukan dalam tulisan di berbagai media, sms, status facebook, twitter. Bahkan bahasa alay digunakan merata hampir semua usia, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Banyaknya mereka yang menggunakan bahasa gaul sekarang menjadi salah satu penyebab mereka tidak mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Pondasi kebahasaan mereka belum mantap lalu ditimpa oleh munculnya bahasa gaul yang kemudian dianggap sebagai suatu keharusan berbahasa sehari-hari.
Kenyataan ini harus segera diatasi mengingat betapa pentingnya bahasa Indoensia bagi bangsa Indonesia. Sebagai warga Indonesia yang baik, kita seharusnya dapat menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Bahasa gaul memang bukan bahasa yang dilarang penggunaannya, tetapi kita harus ingat bahasa gaul dipakai dalam kelompok tertentu saja. Kita sebaiknya tidak menggunakan bahasa gaul di luar kapasitasnya. Dengan demikian, terciptalah penggunaan Bahasa Indonesia dan bahasa gaul yang terpisah atau tidak ada interferensi bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia dan tidak ada pergeseran penggunaan bahasa Indonesia oleh penggunaan bahasa gaul.

referensi :

http://mikmbong.blogspot.com/2012/10/ciyus-miapah-enelan-arti-bahasa-alay.html#.UJeY267InEQ
 

Senin, 15 Oktober 2012

MAKANAN TRADISIONAL BETAWI (KERAK TELOR)

 Tulisan (SoftSkill)

Berbicara mengenai kuliner khas Betawi  yang tentunya makanan yang dari asal saya saya di lahirkan yaitu daerah Betawi tentunya hhee. Sebagai warga betawi tentu tidak akan terlewat dengan sebuah makanan tradisional betawi yang  diberi nama kerak telor. Makanan yang mungkin namanya diambil dari rupanya yang sedikit gosong ini konon sudah ada ketika Jakarta masih bernama Batavia. Waktu itu di Batavia masih banyak ditumbuhi pohon kelapa yang sebagian dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai macam keperluan. Salah satu diantaranya adalah dengan memarut daging buahnya lalu mencampurnya dengan ketan, telur ayam dan beberapa bumbu masakan kemudian dimasak sedemikian rupa sehingga penganan yang disebut kerak telor.



Namun seiring dengan perkembangan zaman, makanan yang dahulu selalu disajikan pada saat ada hajatan besar orang Betawi ini mulai terpinggirkan oleh makanan cepat saji ala barat dan makanan yang berasal dari daerah lain. Kerak telor di daerah Jakarta hanya dapat dijumpai di beberapa tempat saja, seperti: obyek wisata Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta selatan; Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat; Pekan Raya Jakarta yang selalu hadir dalam perayaan hari ulang tahun kota Jakarta selalu menjadi dambaan bagi orang betawi yang untuk bernostalgia dengan makanan dari khas nya warga betawi ini  selain itu juga ada di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat; dan beberapa tempat lainnya di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan daerah sekitar perbatasan Jakarta dan Bogor (Citayam, Bojong).

Ironisnya lagi, pembuat kerak telor pun sudah tidak didominasi oleh orang Betawi asli, melainkan orang Sunda yang berasal dari daerah Bogor, Garut, dan Bandung. Hal ini terlihat ketika ada Pekan Raya Jakarta atau yang kini berganti nama menjadi Jakarta Fair Kemayoran yang diselenggarakan satu tahun sekali. Dari ratusan penjual kerak telor yang ada di tempat itu mayoritasnya adalah orang Sunda, sedangkan orang Betawi asli hanya berjumlah puluhan saja. Faktor utama penyebabnya adalah keengganan generasi muda Betawi untuk belajar atau mewarisi keahlian membuat kerak telor dari generasi pendahulunya.

Ayo bagi para generasi muda khusunye warga betawi ni , jangan pernah melupakan masakan daerah sendiri , coba deh buka usaha atau apa yang bisa membuat kerak telor yang enak ini kembali disukai masyarakat khususnye warga betawi dengan berbagai varian yang sedikit berbeda untuk meningkatkan daya jual yang tinggi ..

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_telor 

Minggu, 14 Oktober 2012

SIKAP GENERASI MUDA UNTUK MELESTARIKAN BAHASA INDONESIA

Tugas 1 SoftSkill (Bahasa Indonesia)


Pada artikel kali ini berkaitan dengan tugas saya yaitu Bagaimana sikap generasi muda dalam melestarikan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Karena itu wajib hukumnya bagi warga Negara Indonesia untuk merawat dan melestarikannya. Tidak hanya dipakai dalam menyusun naskah pidato atau naskah undang-undang saja namun seharusnya bahasa Indonesia dipakai dalam segala hal oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Dewasa ini, bahasa Indonesia mulai ditinggalkan si empunya. Maraknya bahasa gaul atau bahasa modern yang kini menyebar luas di kalangan pemuda-pemudi Indonesia tampaknya telah menggeser kedudukan bahasa Indonesia di mata mereka. Kini mereka tidak lagi bersemangat untuk mempelajari bahasa nasional kita seperti halnya semangat pemuda sebelum kemerdekaan. Dahulu, pemuda-dan pemudi Indonesia begitu kerasnya berjuang mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah yang sangat terkenal yakni sumpah pemuda. Isi sumpah tersebut di antaranya adalah seluruh pemuda Indonesia bersumpah untuk menjunjung suatu bahasa yang akan mempersatukan bangsa Indonesia, bahasa yang akan menjadi bahasa seluruh warga Negara Indonesia, bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, saya akan mencoba untuk memberikan motivasi dan alasan bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali mencintai dan bangga akan bahasa Indonesia. Motivasi dan alasan tersebut ada lima yakni:

  • *        Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
  • *        Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah.
  • *        Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik.
  • *        Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat kaya.
  • *        Bahasa Indonesia mulai dipelajari bangsa lain.
Pada motivasi dan Alasan tersebut, kita sebagai generasi muda adalah melestarikan bahasa kita sendiri bahasa indonesia. Dengan membiasakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan mengajarkan  kepada adik-adik kita yang lebih muda untuk lebih sering menggunakan bahasa Indonesia. Jangan sampai bahasa Indonesia kita ini tertindas oleh bahasa-bahasa lainnya.

Contoh kasus dalam menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik seperti ;

-    Generasi muda zaman sekarang banyak yang sering mengetik status atau apalah di jarring social, sms, ataupun lainnya , seperti “ MET PAGIE CEMUA NYA” atau dalam bahasa sms “GI PA QMU” seharusnya dalam tulisan sperti di atas “SELAMAT PAGI SEMUANYA” atau “LAGI APA KAMU” . padahal tidak semua orang mengerti apa yang mereka tulis seperti itu.

Sangat ironis memang, generasi muda zaman sekarang seolah sudah tidak berminat lagi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yang mana pada dasarnya adalah bahasa nasional Negara kita ini. Rasa nasionalis memang harus kita pupukan sedini mungkin terhadap generasi kita, terutama dalam masalah bahasa, karena belakangan banyak bahasa-bahasa yang dibuat-buat yang tidak jelas apa tujuannya. Contoh kecilnya yang lagi marak sekarang adalah bahasa-bahasa alay. Sebenarnya pada dasarnya bahasa alay adalah bahasa Indonesia, namun banyak yang dirubah baik dari segi pengucapan dan tulisannya.

Mudah-mudahan para generasi muda kita ini sekarang sadar akan itu semua, karna kalau bukan para generasi muda ini yang menerapkan bahasa Indonesia dengan baik, siapa lagi kan kalau bukan kita -kita ini sebagai penerus bangsa , maka dari itu generasi muda harus menanamkan rasa nasionalisme dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. sebagai contoh untuk para adik-adik kita yang masih TK, SD, SMP bahkan dikalangan orang- orang dewasa sekalipun.
semoga bermanfaat atas artikel yang saya buat ya !!!

Sumber :