Itulah sebabnya perusahaan
harus pintar-pintar membaca selera konsumen, karena bila tidak memahaminya akan
membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Misalkan saat ini persaingan
penyedia jasa telekomunikasi porsel luar biasa hebatnya. Handphone sekarang
haruslah layar warna + polyphonic + kamera + mms. Hp yang tidak memiliki fitur
seperti itu cenderung menjadi Hp inferior, sehingga meskipun harga jualnya
diturunkan relative tidak akan meningkatkan permintaan, akibatnya tentu saja
penerimaan perusahaan dari produk jenis ini tidak akan bertambah.
Secarateoritiskarena
R = P x Q, makasehubungandengantingkatpermintaan yang terjadidenganmenganut
hokum permintaanmaka :
Qd =
f(P) -> R = P x Qd atau bila fungsi invers dari permintaan,
Pd =
f(Q) -> R = Pd x Q
Qd =
k-mP -> Pd = k/m – l/m Q dimana :
Qd =
Kuantitatif permintaan, Pd = harga barang yang diminta
M =
slope, i/m = gradien
Dengan
demikian besarnya penerimaan sehubungan dengan kondisi ini adalah :
Q =
f(P) -> R = (k-mP)P -> kP-mP2
P =
f(Q) -> R = Q(k-l/m Q) -> kQ-Q2/m
Misal
: Qd=20-2P -> Pd = 10- 1/2Q
Bila
P = 5, maka Q = 10
Q=f(P)
-> R=20x5-2(5)2 =100-2(25) = 100 -50 = 50
P=f(Q)
-> R=10x10-[(10)2/2]=100-100/2=100-50=50
terima kasih artikelnya bagus sekali nambah" pengetahuan. , sukses selalu ya
BalasHapus"Thank you for nice information
BalasHapusPlease visit our website unimuda and uhamka"