Senin, 21 Februari 2011

Tulisan Umum


KETIKA RAJAWALI MENJADI AYAM

Suatu hari seorang petani pulang dari ladangnya menemukan sebutir telur burung rajawali di semak-semak . Dia memungut telur tersebut dan membawanya pulang kerumah, kemudian meletakkannya bersama dengan telur-telur ayam yang sedang dierami oleh induknya. Tibalah waktunya telur itu menetas bersama telur ayam yang lain, dan anak burung itupun tumbuh bersama “saudara-saudarinya anak-anak ayam” yang diasuh oleh induk ayam tersebut.
Selama hidupnya burung rajawali itu bertingkah laku sama seperti ayam, dan menganggap dirinya ayam peliharaan. Sebagaimana kebiasaan ayam , malam naik pohon dan pagi turun mencari makan dengan mengais-gais di semak-semak dan tanah untuk mencari biji-bijian, cacing, dan serangga. Dia juga berkotek dan berkokok, mengepak-ngepakkan sayapnya dan terbang beberapa puluh meter jauhnya.
Suatu hari ketika bermain bersama teman-temannya, ia melihat seekor burung yang sangat gagah terbang di angkasa yang tak berawan. Burung itu melayang dengan anggun dan berwibawa. Dalam embunan angin yang kuat dia hanya membentangkan sayapnya dengan tenang, dan hamper tak pernah kelihatan menggerakkannya.
Anak rajawali itu terpesona memandang keatas : “makhluk apakah itu, kok kelihatan perkasa sekali?” tanyanya.
“ Itu adalah burung rajawali, raja segala burung, “kata teman yang ada didekatnya. “Dia raja udara, penghuni langit, dan kita hanyalah ayam biasa, penghuni bumi.”
Lalu anak burung itupun kembali bermain,mengais-gais mencari makan , dan seterusnya menjalani hidupnya seperti ayam-ayam lainnya: malam naik pohon pagi turun, dan kembali ke rutinitasnya mengais mencari makan , terbang paling hanya beberapa puluh meter. Anak rajawali yang mengira dirinya ayam itu pun hidup terus dan akhirnya mati sebagai ayam biasa karena begitulah dia mengenal dirinya.   

0 komentar:

Posting Komentar