Sabtu, 08 Oktober 2011

PERJALANAN HIDUP 1

PERJALANAN HIDUP

                Nama saya Jaenal, kelas 2 ka 27 dan nomor NPM saya 13110696, saya akan bercerita tentang perjalanan hidup saya dari kecil hingga sekarang ini. Waktu kecil kata orangtua saya, saya sering manja, apa yang saya minta harus dituruti. Waktu kecil saya hanya mempunyai 1 seorang kaka perempuan, kata orangtua saya, saya mempunyai 3 seorang kaka, 1 perempuan dan 2 lagi laki-laki, kata orangtua saya juga sebelum saya lahir 2 orang kaka saya laki-laki meninggal.
                Jadi ketika saya lahir saya hanya memiliki seorang 1 kaka perempuan, waktu kecil saya sangat deket dengan seorang kaka dan ibu, saya tidak terlalu deket dengan bapak saya karena bapak saya kerja dan saya jarang ngobrol dengannya.
                Waktu kecil saya memang hidup sederhana tapi alhamdulilah orang tua saya selalu mencukupi kehidupan saya waktu kecil, waktu kecil saya tidak TK(taman kanak-kanak), karena kata ibu saya, TK(taman kanak-kanak) banyak pengeluaran atau biaya, jadi waktu kecil saya setelah berumur 6 tahun saya langsung masuk SD(sekolah dasar), setelah masuk SD(sekolah dasar) alhamdulilah manja saya sedikit berkurang, saya dari pertama masuk SD sampai 2 minggu saya masuk SD saya masih diantar kesekolah setelah itu saya tidak lagi diantar karena kemauan saya, karena saya berfikir kesian dengan ibu saya, nganterin sekolah lalu pulangnya sendiri.
                Maka itu saya bilang ke ibu saya, untuk tidak ngantar ke sekolah lagi. Waktu SD(sekolah dasar) saya diajarkan tentang hidup mandiri, maksud mandiri di sini adalah jangan manja lagi sama orang tua. Waktu SD(sekolah dasar) saya sangat takut kalau ada periksa gigi dan suntik, tetapi saya memberanikan diri karena itu untuk kesehatan diri saya sendiri.
                SD(sekolah dasar) kelas 1 saya belajar tentang bagaimana menulis angka dan huruf yang benar, tetapi alhamdulilah saya bisa menulis angka dan huruf yang benar berkat guru. Kelas 1 akhir hingga kelas 2 SD(sekolah dasar) saya belum lancar membaca masih terbatah-batah membacanya.
                Kelas 2 SD(sekolah dasar) saya masuk pagi terus, karena saya dapat kelas 2a, kalau 2a itu masuk pagi dan kalau 2b masuk siang jam 10.00. jadi waktu kelas 2 SD(sekolah dasar) saya belajar hanya 3 jam dari jam 07.00-10.00.
                Ketika saya kelas 3 SD(sekolah dasar) saya baru masuk siang dan pulang sore jam 16.30. baru pertama kali masuk siang itu rasanya tidak enak tetapi kelama-lamaan jadi enak-enak aja, karena habis pulang sekolah saya langsung main sepak bola. Saya maen sepak bola dari jam 17.00 sampai menjelang magrib.
                Di kelas 3 SD(sekolah dasar) alhamdulilah say udah mulai agak lancar membaca, ya karena guru saya selalu melatih saya dan teman-teman saya untuk belajar membaca, jadi saya waktu itu naik ke kelas 4 SD(sekolah dasar) saya sudah bisa membaca dengan lancar.
 Di kelas 4 SD(sekolah dasar) saya mendapatkan wali kelas yang baik, dia selalu sabar untuk mengajar padahal teman-teman saya waktu kelas 4 SD(sekolah dasar) pada bandel-bandel, tetapi tetap saya wali kelas saya selalu sabar untuk menghadapinya. Di kelas 4 SD(sekolah dasar) saya duduk sebangku dengan anaknya wali kelas saya, jadi saya akrab dengan anaknya, bahkan ketika dia khitanan saya dan keluarga saya di undang, dan saya datang.
Ketika saya mulai meranjak kekelas 5 SD(sekolah dasar) saya sudah lancar untuk membaca tulisan tanpa terbatah-batah. Kelas 5 SD saya mendapatkan wali kelas yang baik juga, dia seoranglaki-laki. Ketika saya di ajarkan dengan beliau saya mudah untuk memahami apa yang di ajarkan oleh beliau. Ketika itu wali kelas saya kels 5 SD, mengajak kepada anak-anak muridnya untuk berenang, pada hal dia bukan guru olah raga, tetapi dia mengajak untuk berenang, disitu murid-muridnya sangat senang termasuk saya.
Dan pada saat saya kelas 6 SD, saya mulai diajarkan meniup seluring dan Pionika oleh wali kelas saya kelas 6, dia seorang perempuan. Beliau sangat galak(kiler) dalam mengajar, murid-murid ribut sedikit langsung di marahi olehnya. Beliau juga selalu mengasih tugas setiap hari, ya di karenakan biar pada belajar di rumah.
Di kelas 6 saya sulit untuk mempelajari not-not seluring. Karena butuh keahlian tangan untuk menghasilkan suara yang bagus. Ketika kelas 6 semester akhir setelah ujian sekolah kelas 6 saya takut tidak lulus. Karena pada waktu pegumuman wali kelas saya menakut-nakuti muridnya dengan bekata “yang dekdekan itu berarti tidak lulus” tapi alhamdulilah lulus semua, dan semua murid sangat senang, kesenangan itu sampai di bawa kerumah, pada waktu itu saking senengnya.

0 komentar:

Posting Komentar