PERJALANAN HIDUP
Nama
saya Jaenal, kelas 2 ka 27 dan nomor NPM saya 13110696, saya akan bercerita
tentang perjalanan hidup saya dari kecil hingga sekarang ini. Waktu kecil kata
orangtua saya, saya sering manja, apa yang saya minta harus dituruti. Waktu
kecil saya hanya mempunyai 1 seorang kaka perempuan, kata orangtua saya, saya
mempunyai 3 seorang kaka, 1 perempuan dan 2 lagi laki-laki, kata orangtua saya
juga sebelum saya lahir 2 orang kaka saya laki-laki meninggal.
Jadi
ketika saya lahir saya hanya memiliki seorang 1 kaka perempuan, waktu kecil
saya sangat deket dengan seorang kaka dan ibu, saya tidak terlalu deket dengan
bapak saya karena bapak saya kerja dan saya jarang ngobrol dengannya.
Waktu
kecil saya memang hidup sederhana tapi alhamdulilah orang tua saya selalu
mencukupi kehidupan saya waktu kecil, waktu kecil saya tidak TK(taman
kanak-kanak), karena kata ibu saya, TK(taman kanak-kanak) banyak pengeluaran
atau biaya, jadi waktu kecil saya setelah berumur 6 tahun saya langsung masuk
SD(sekolah dasar), setelah masuk SD(sekolah dasar) alhamdulilah manja saya
sedikit berkurang, saya dari pertama masuk SD sampai 2 minggu saya masuk SD
saya masih diantar kesekolah setelah itu saya tidak lagi diantar karena kemauan
saya, karena saya berfikir kesian dengan ibu saya, nganterin sekolah lalu
pulangnya sendiri.
Maka
itu saya bilang ke ibu saya, untuk tidak ngantar ke sekolah lagi. Waktu
SD(sekolah dasar) saya diajarkan tentang hidup mandiri, maksud mandiri di sini
adalah jangan manja lagi sama orang tua. Waktu SD(sekolah dasar) saya sangat
takut kalau ada periksa gigi dan suntik, tetapi saya memberanikan diri karena
itu untuk kesehatan diri saya sendiri.
SD(sekolah
dasar) kelas 1 saya belajar tentang bagaimana menulis angka dan huruf yang
benar, tetapi alhamdulilah saya bisa menulis angka dan huruf yang benar berkat
guru. Kelas 1 akhir hingga kelas 2 SD(sekolah dasar) saya belum lancar membaca
masih terbatah-batah membacanya.
Kelas
2 SD(sekolah dasar) saya masuk pagi terus, karena saya dapat kelas 2a, kalau 2a
itu masuk pagi dan kalau 2b masuk siang jam 10.00. jadi waktu kelas 2
SD(sekolah dasar) saya belajar hanya 3 jam dari jam 07.00-10.00.
Ketika
saya kelas 3 SD(sekolah dasar) saya baru masuk siang dan pulang sore jam 16.30.
baru pertama kali masuk siang itu rasanya tidak enak tetapi kelama-lamaan jadi
enak-enak aja, karena habis pulang sekolah saya langsung main sepak bola. Saya
maen sepak bola dari jam 17.00 sampai menjelang magrib.
Di
kelas 3 SD(sekolah dasar) alhamdulilah say udah mulai agak lancar membaca, ya
karena guru saya selalu melatih saya dan teman-teman saya untuk belajar
membaca, jadi saya waktu itu naik ke kelas 4 SD(sekolah dasar) saya sudah bisa
membaca dengan lancar.
Di kelas 4 SD(sekolah dasar) saya mendapatkan
wali kelas yang baik, dia selalu sabar untuk mengajar padahal teman-teman saya
waktu kelas 4 SD(sekolah dasar) pada bandel-bandel, tetapi tetap saya wali
kelas saya selalu sabar untuk menghadapinya. Di kelas 4 SD(sekolah dasar) saya
duduk sebangku dengan anaknya wali kelas saya, jadi saya akrab dengan anaknya,
bahkan ketika dia khitanan saya dan keluarga saya di undang, dan saya datang.
Ketika saya
mulai meranjak kekelas 5 SD(sekolah dasar) saya sudah lancar untuk membaca
tulisan tanpa terbatah-batah. Kelas 5 SD saya mendapatkan wali kelas yang baik
juga, dia seoranglaki-laki. Ketika saya di ajarkan dengan beliau saya mudah
untuk memahami apa yang di ajarkan oleh beliau. Ketika itu wali kelas saya kels
5 SD, mengajak kepada anak-anak muridnya untuk berenang, pada hal dia bukan guru
olah raga, tetapi dia mengajak untuk berenang, disitu murid-muridnya sangat
senang termasuk saya.
Dan pada saat
saya kelas 6 SD, saya mulai diajarkan meniup seluring dan Pionika oleh wali
kelas saya kelas 6, dia seorang perempuan. Beliau sangat galak(kiler) dalam
mengajar, murid-murid ribut sedikit langsung di marahi olehnya. Beliau juga
selalu mengasih tugas setiap hari, ya di karenakan biar pada belajar di rumah.
Di kelas 6 saya
sulit untuk mempelajari not-not seluring. Karena butuh keahlian tangan untuk
menghasilkan suara yang bagus. Ketika kelas 6 semester akhir setelah ujian
sekolah kelas 6 saya takut tidak lulus. Karena pada waktu pegumuman wali kelas
saya menakut-nakuti muridnya dengan bekata “yang dekdekan itu berarti tidak
lulus” tapi alhamdulilah lulus semua, dan semua murid sangat senang, kesenangan
itu sampai di bawa kerumah, pada waktu itu saking senengnya.
0 komentar:
Posting Komentar